4. BAROGRAPH
Barograph
adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam sendiri hasil
pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer Aneroid, dengan
menghubungkan beberapa kapsul/ cell aneroid dengan sebuah pena untuk membuat
track pada kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar 24 jam per
rotasi. Pada pias terdapat garis-garis tegak menunjukkan waktu dan garis
mendatar menunjukkan tekanan udara.Tingkat keakuratan dari barograph, salah
satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang digunakan. Semakin
banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph tersebut
terhadap perubahan tekanan udara.
Contoh Fisik
Barograph Tipe Aneroid Bagian Dasar Barograph
Sumber: BMKG
Jateng.com
5. ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA
Tekanan
udara adalah gaya berat/ gaya tekan udara pada suatu luasan tertentu. Persamaan
fisis untuk mengetahui tekanan udara adalah :
Perhitungan
dilakukan dengan metode pipa U, dimana tekanan pada pipa A akan sama dengan
tekanan di pipa B, sehingga bila kolom udara pada salah satu kolom difakumkan
dan massa fluida (m) serta konstanta grafitasi (g) diketahui maka tekanan pada
pipa terbuka (identik dengan tekanan udara lingkungan) akan diketahui.
Sumber: BMKG
Jateng.com
6. ALTIMETER
Altimeter
adalah alat untuk mengetahui ketinggian suatu tempat terhadap MSL (mean sea level= 1013,25 mb = 0 mdpl).
Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid yang skala penunjukkannya telah
dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita ketahui bahwa 1 mb sebanding
dengan 30 feet (9 meter) .
7. KALIBRATOR
BAROMETER/ BAROGRAPH
Alat
yang sering digunakan untuk mengkalibrasikan sebuah barometer/ barograph adalah Vacuum
Chamber. Alat ini
sebenarnya adalah sebuah tabung tertutup dengan tingkat hampa udara yang dapat
diatur (udara didalam tabung dikeluarkan secara perlahan dengan pompa penghisap
udara). Barometer standar dan barometer/ barograph yang dikalibrasi harus
diletakan dalam tabung secara bersamaan, kemudian dibandingkan penunjukannya
untuk mendapatkan nilai koreksi (seiring dengan pengaturan tekanan udara).
8. ALAT
PENGUKUR SUHU UDARA
Suhu
(temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia. Satuan suhu
yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C). Mengingat
pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia menyebabkan
pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan klimatologi
memiliki beberapa kriteria diantaranya:
·
Suhu
udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
·
Suhu
udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ±
35 Km).
·
Suhu
tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
·
Suhu
permukaan air dan suhu permukaan laut.
9. THERMOGRAPH
Alat
ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah
logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal
merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph.
Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga
letak pena dapat diatur.
Ujung
lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat
menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi.
Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan
sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu.
Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk
mengukur atmospher.
PSYCHROMETER
PUTAR (WHIRLING) Disebut juga sebagai
Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang
pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada
panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni.
Psychrometer
diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca
cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai
diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2
suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
1.
Keuntungan
: bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann.
2.
Kerugian :
a.
Karena harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi
dan dari badan si pengamat.
b.
Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c.
Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.
10. PENGUKUR SINAR
MATAHARI JENIS CAMPBLE STOKES
Lamanya
penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar
matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai
pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
Dipergunakannya
bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan
sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari.
Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan
sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang
hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak
terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun
akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang
terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
DAFTAR PUSTAKA
http://fisikaasiiik.blogspot.com/2011/01/aplikasi-termodinamika.html
( Di Akses Rabu, 25 Maret 2015, jam
16:14 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar