Rabu, 25 Maret 2015

MESIN KALOR (Part 1)

Mesin kalor adalah suatu alat yang mempertukarkan kalor dengan lingkungannya dan melakukan usaha berulang-ulang secara terus-menerus dalam suatu rangkaian proses.

Gagasan dasar di balik mesin kalor  adalah bahwa energi mekanik bisa didapat dari energi termal hanya ketika kalor dibiarkan mengalir dari temperature tinggi ke temperature yang lebih rendah. dalam proses ini, sebagian kalor dapat diubah menjadi kerja mekanik.

            Artinya, masukan kalor Q pada temperatur tinggi Th sebagian diubah menjadi kerja W dan sebagian dibuang sebagai kalor Qpada temperatur  yang lebih rendah TL. dengan kekekalan energi , Qh = W + QL. temperature tinggi Th dan temperature rendah TL disebut temperature operasi mesin.


            Efisiensi e dari mesin kalor dapat didefinisikan sebagai perbandingan kerja yang dilakukan W terhadap masukan kalor pada temperature tinggi Th.

Perlu diketahui bahwa kita hanya meninjau mesin kalor yang melakukan kerja secara terus menerus. Agar kerja bisa dilakukan secara terus menerus maka kalor harus mengalir secara terus menerus dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu rendah. Jika kalor hanya mengalir sekali saja maka kerja yang dilakukan mesin kalor juga hanya sekali saja (energi mekanik yang dihasilkan sangat sedikit). Dengan demikian mesin kalor tersebut tidak bisa kita manfaatkan secara optimal. Mesin kalor bisa dimanfaatkan secara optimal jika ia melakukan kerja secara terus menerus. Dengan kata lain, stok energi mekanik yang dihasilkan mesin kalor cukup banyak sehingga bisa kita gunakan untuk menggerakkan sesuatu.

-      Mesin Bensin
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.

Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI

Mesin bensin sering digunakan dalam :
1. Sepeda motor.
2.  Mobil.
3.  Pesawat.
4. Mesin untuk speedboat dan sebagainya.

Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah :
1. Mesin satu tak, setiap langkah piston terjadi proses pembakaran.
2. Mesin dua tak, memerlukan dua langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
3. Mesin empat tak, memerlukan empat langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
4. Mesin enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
5. Mesin wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.

Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :
1.    Kompresi ruang bakar yang cukup.
2.    Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
3.    Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu penyalaan/timing ignition)

Sistem-sistem dalam mesin bensin mencakup :
1. Sistem bahan bakar (fuel system).
2. Sistem pengapian (ignition system).
3. Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
4. Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
5. Sistem katup (valve mechanism)
6. Sistem pendinginan (cooling system).
7. Sistem penyalaan (starting system).

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar