Mesin kalor adalah suatu alat yang mempertukarkan kalor dengan lingkungannya
dan melakukan usaha berulang-ulang secara terus-menerus dalam suatu rangkaian
proses.
Gagasan
dasar di balik mesin kalor adalah bahwa energi mekanik bisa didapat dari
energi termal hanya ketika kalor dibiarkan mengalir dari temperature tinggi ke
temperature yang lebih rendah. dalam proses ini, sebagian kalor dapat diubah
menjadi kerja mekanik.
Artinya, masukan kalor Qh pada temperatur tinggi Th sebagian
diubah menjadi kerja W dan sebagian dibuang sebagai kalor QL pada
temperatur yang lebih rendah TL. dengan kekekalan energi , Qh =
W + QL. temperature tinggi Th dan temperature rendah
TL disebut temperature operasi mesin.
Efisiensi e dari mesin kalor dapat didefinisikan sebagai
perbandingan kerja yang dilakukan W terhadap masukan kalor pada temperature
tinggi Th.
Perlu
diketahui bahwa kita hanya meninjau mesin kalor yang melakukan kerja secara
terus menerus. Agar kerja bisa dilakukan secara terus menerus maka kalor harus
mengalir secara terus menerus dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu
rendah. Jika kalor hanya mengalir sekali saja maka kerja yang dilakukan mesin
kalor juga hanya sekali saja (energi mekanik yang dihasilkan sangat sedikit).
Dengan demikian mesin kalor tersebut tidak bisa kita manfaatkan secara optimal.
Mesin kalor bisa dimanfaatkan secara optimal jika ia melakukan kerja secara
terus menerus. Dengan kata lain, stok energi mekanik yang dihasilkan mesin
kalor cukup banyak sehingga bisa kita gunakan untuk menggerakkan sesuatu.
- Mesin
Bensin
Mesin
bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran,
dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Pada
mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke
ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan
bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk
mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan
bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami
perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor
elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi diluar silinder,
tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal
ini dsebut EFI
Mesin bensin sering digunakan
dalam :
1. Sepeda motor.
2. Mobil.
3. Pesawat.
4. Mesin untuk speedboat dan
sebagainya.
Tipe-tipe
mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah :
1. Mesin
satu tak, setiap langkah piston terjadi proses pembakaran.
2. Mesin dua tak, memerlukan dua langkah
piston dalam satu siklus proses pembakaran.
3. Mesin empat tak, memerlukan empat langkah
piston dalam satu siklus proses pembakaran.
4. Mesin
enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam satu siklus proses
pembakaran.
5. Mesin wankel (rotary engine/wankel
engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.
Tiga
syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :
1.
Kompresi ruang bakar yang cukup.
2.
Komposisi campuran udara dan bahan
bakar yang sesuai.
3.
Pengapian yang tepat (besar percikan
busi dan waktu penyalaan/timing ignition)
Sistem-sistem
dalam mesin bensin mencakup :
1. Sistem bahan bakar (fuel
system).
2. Sistem
pengapian (ignition system).
3. Sistem
pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
4. Sistem pembuangan udara hasil
pembakaran (exhaust system).
5. Sistem
katup (valve mechanism)
6. Sistem pendinginan (cooling
system).
7. Sistem
penyalaan (starting system).
DAFTAR PUSTAKA
http://enha-dhiyauralvy.blogspot.com/2012/06/penerapan-hukum-2-termodinamika.html
( Di Akses Rabu, 25 Maret 2015, jam 21:44 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar