MATERI
KALOR & HK I TERMODINAMIKA
KALOR
sumber:
David Halliday, Fisika I, edisi ke-3, Erlangga, 1985
Bila
dua sistem yang temperaturnya berbeda-beda disatukan, maka suhu akhir yang
dicapai oleh kedua sistem itu berada diantara dua temperatur permulaan
tersebut. Perubahan temperatur dianggap sebagai perpindahan sesuatu
dari suatu benda yang mempunyai temperatur tinggi ke sebuah benda pada
temperatur yang lebih rendah, dan sesuatu ini disebut sebagai kalor. Kalor
adalah sesuatu yang dipindahkan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya
sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur.
KUANTITAS KALOR
Satuan
kalor Q biasanya didefinisikan secara kuantitatif dalam perubahan tertentu yang
dihasilkan di dalam sebuah benda selama proses tertentu. Kalori digunakan
sebagai satuan kalor. 1 kilokalori = 1000 kalori = 3,968 Btu.
Zat-zat berbeda
terhadap satu sama lain di dalam kuantitas kalor yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu kenaikan temperatur yang diberikan di dlam sebuah massa yang
diberikan. Perbandingan banyaknya kalor ∆Q yang diberikan pada suatu benda
untuk menaikkan temperaturnya sebanyak ∆t disebut kapasitas kalor , yakni tenaga yang harus ditambahkan
sebagai kalor untuk menaikkan temperatur suatu benda sebanyak satu derajat.
Secara
matematis dinyatakan,
C
= kapasitas kalor =
Kapasitas
kalor per satuan massa sebuah benda dinamakan kalor jenis. Secara
matematis,
C
= =
Kalor
adalah tenaga yang mengalir dari sebuah benda ke sebuah benda lain karena
adanya perbedaan temperatur diantara kedua benda tersebut.
Kerja
didefinisikan sebagai tenaga yang ditransmisikan dari sebuah sistem ke
sebuah sistem yang lain sedemikian rupa sehingga perbedaan temperatur tidak
terlibat secara langsung.
dW
= F dx
sebuah
contoh sederhana, penggosokan dua permukaan bersama-sama. Tidak ada pembatasan
kepada jumlah kalor yang dapat dipindahkan dari sistem ini atau kepada jumlah
kerja yang dapat ditaruhke dalam sistem tersebut sehingga tidak ada arti
tertentu untuk perkataan seperti” kalor di dalam sistem” atau “ kerja di dalam
sistem “. Kuantitas Q dan W merupakan proses termodinamika, dimana sistem
tersebut bergerak dari suatu keadaan kesetimbangan ke suatu kesetimbangan yang
lain, dengan berinteraksi dengan lingkungannya. Hanya selama proses itulah kita
dapat memberi arti kalor dan kerja. Pada akhirnya, Q diidentifikasikan sebagai
kalor dan W sebagai kerja.
HUKUM PERTAMA
TERMODINAMIKA
Dalam
mekanika, bila sebuah benda dari suatu titik permulaan i ke suatu titik akhir f
di dalam sebuah medan gravitasi tanpa ada gesekan, maka kerja yang dilakukan
hanya bergantung pada kedudukan kedua-dua titik tersebut dan sama sekali tidak
bergantung pada jalan melalui mana benda tersebut digerakkan.Artinya bahwa ada
sebuah fungsi dari koordinat ruang benda yang nilai akhirnya dikurangi dengan
nilai permulaannya adalah sama dengan kerja yang dilakukan dalam memindahkan
sebuah benda tersebut. Kita namakan fungsi tersebut sebagai fungsi tenaga
potensial.
Dalam
termodinamika,bila keadaan sebuah sistem berubah dari keadaan i ke keadaan f
maka kuantitas Q – W bergantung pada koordinat mula-mula dan akhir dan
tidak bergantung sama sekali pada jalan yang diambil di antara titik-titik
ujung ini. Kita menyimpulkan bahwa ada sebuah fungsi dari koordinat-koordinat
termodinamika yang nilai akhirnya dikurangi nilai permulaannya menyamai
perubahan Q – W di dalam proses tersebut. Kita namakan ini sebagai fungsi
energi dakhil ( internal energy function ).
Q
adalah tenaga yang ditambahkan kepada sebuah sistem melalui perpindahan kalor,
dan W adalah tenaga yang diserahkan oleh sistem di dalam melakukan kerja,
sehingga menurut definisi, Q – W menyatakan perubahan tenaga dakhil dari sistem
tersebut, ditulis dengan simbol U
Energi
dalam suatu sistem adalah jumlah total energi yang terkandung dalam
sistem. Energi dalam merupakan jumlah energi kinetik, energi potensial dan
segenap bentuk energi lain yang dimiliki atom dan molekul sistem. Khusus untuk
gas ideal, energi dalamnya hanyalah terdiri atas energi kinetik saja, dan
hanya bergantung pada suhu saja.
½ m0 v2 = 3/2
kT adalah energi kinetik satu atom, atau molekul gas ideal
Usaha
yang dilakukan sistem ∆W ( delta W ) dihitung positif jika sistem melepaskan
energi pada lingkungannya. Apabila lingkungan mengadakan usaha pada sistem
hingga sistem menerima sejumlah energi maka ∆W ( delta W ) adalah negatif.
Apabila fluida berekspansi sedikit (∆V, delta V ) sedangkan tekanannya boleh
dianggap tetap P, maka fluida melakukan kerja sebesar :
∆W
= p ∆V
Hukum
pertama termodinamika adalah suatu pernyataan bahwa energi adalah kekal. Hukum
ini menyatakan jika kalor ∆Q ( delta Q ) masuk ke dalam sistem, energi ini
haruslah muncul sebagai penambahan energi dalam sistem ∆U ( delta U ) dan atau
/ usaha yang dilakukan sistem pada lingkungannya.
Secara
matematis, ∆Q = ∆U + ∆W
Proses
Isobarik: proses dengan tekanan sistem tidak berubah
Proses
Isovolumik: proses dengan volume sistem tidak berubah. Gas yang mengalami
proses ini memenuhi:
∆W
= p ∆V = 0
Sehingga
hukum pertama termodinamika menjadi:
∆Q
= ∆U
Yakni
kalor yang masuk sistem sebagai penambahan energi dalam sistem.
Proses
Isotermik: proses dimana suhu tidak berubah. Untuk gas ideal yang mengalami
proses isotermik,
∆U
= 0, sehingga ∆Q = ∆W ( gas ideal )
Hal ini tidak berlaku
untuk sistem lain, misalnya es mencair pada suhu 00C
, ∆U ≠ 0 meskipun proses pencairan berlangsung pada suhu tetap.
Bila gas ideal
mengalami proses sehingga p1 V1 berubah
menjadi p2 V2 dimana
p1 V1 = p2 V2, maka berlaku bahwa
∆Q = ∆W = p1 V1 ln V2/ V1
Proses adiabatik
adalah proses dimana tidak ada kalor yang masuk atau keluar
dari sistem.
Maka
∆Q = 0, sehingga
0
= ∆U + ∆W
Artinya:
Apabila
sistem melakukan kerja, energi dalamnya haruslah turun. Apabila kerja dilakukan
sistem, energi dalamnya akan naik. Apabila gas ideal mengalami proses adiabatik
maka
p1 V1ϒ = p2 V2ϒ
dan T1 V1ϒ-1 = T2 V2ϒ-1
dengan ϒ = cp/cn
Efisiensi
atau daya guna mesin kalor dirumuskan sebagai :
Efisiensi
= usaha yang dihasilkan / kalor yang dimasukkan
Siklus carnot adalah
siklus yang paling efisien yang mungkin untuk suatu mesin kalor. Mesin yang
bekerja dengan siklus carnot antara reservoir panas Th dan
reservoir dingin Tcmempunyai efisiensi:
Efisiensi max = 1 – ( Tc/Th )
Satuan
suhu yang digunakan haruslah Kelvin
Hukum kedua termodinamika
Sumber:
Frederick J. Bueche,Fisika, edisi ke-8, 1989
(1)
Kalor secara spontan akan mengalir dari benda yang panas ke benda yang dingin,
dan bukan sebaliknya
(2)
Tidak ada mesin kalor yang berputar terus menerus dapat merubah seluruh energi
yang masuk menjadi kerja
(3)
Jika suatu sistem mengalami perubahan spontan, maka perubahan akan berarah
sedemikian rupa sehingga entropi sistem akan bertambah atau akan bertahan pada
nilai sebelumnya
Hukum
kedua memberi informasi tentang arah perubahan spontan sedangkan hukum kesatu
mengatakan apakah perubahan itu dimungkan atau tidak atas pertimbangan
kekekalan energi
Entropi
merupakan suatu perubahan keadaan pada sistem yang setimbang. Ini berarti bahwa
S ( entropi ) sistem selalu sama, apabila sistem berada dalam keadaan
keseimbangan tertentu.
Apabila
sistem menyerap kalor sebanyak ∆Q pada suhu mutlak T, maka perubahan entropi
yang dialami sistem adalah:
∆S
= ∆Q/T
asal
perubahan itu reversible ( dapat dibalik ). Satuan SI entropi adalah J/K
Perubahan(
atau proses ) disebut reversible bila besaran p,V,T dan U selama perubahan
berlangsung mempunyai harga yang tertentu. Jika proses diballik, besaran p, V,
T dan U selama proses berlangsung akan bernilai sama seperti sebelumnya, walau
dalam urutan yang terbalik. Proses akan akan bersifat reversible bila
berlangsung dengan lambat dan sistem harus selalu berada dalam keadaan
keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://wahyunisuccess.wordpress.com/2010/12/27/entropi-dan-termodinamika/
( Di Akses, Sabtu 25 April 2015, jam 16:04 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar