11.SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Digunakan
untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh data intensitas
matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang
dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric
yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal
(tenaga listrik yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari
power supply. Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh keseimbangan kedua
unsur tersebut.
Dengan
demikian recorder ini memerlukan tenaga listrik yang diperlukan selain untuk
keseimbangan juga untuk menggerakkan pias (Chart) dan jam. Recorder ini sangat
peka terutama ketika sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap
getaran-getaran yang dapat mengganggu keseimbangan.
12. THERMOMETER MAXIMUM
Thermometer
air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ abung
air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat,
tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk
mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan
berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.
Dari
gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan kolom
air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit.
Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa
terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur
menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada tempatnya.
Untuk
pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan
air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu
udara tertinggi setelah terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan
setelah dibaca.
13. THERMOMETER MINIMUM
Thermometer
minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi.
Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air
raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer
minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol,
sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah,
namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu
peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung
alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar
indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah
(suhu minimum).
Untuk mengembalikan
posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan
posisi thermometer hingga indek bergerak ke ujung dari alkohol (posisi
suhu aktual).
14. PSYCHROMETER ASSMANN
Psychrometer assmann
terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat.
Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas angin
terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan (menghisap)
udara dari bawah melalui kedua bola.
Thermometer
langsung menuju keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga
logam mengkilat mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada
angin lemah dan sinar matahari yang kuat.
15. PSYCHROMETER PUTAR
(WHIRLING)
Disebut
juga sebagai Psychrometer Sling/ Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer
yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus
pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni.
Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit,
dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca
seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah
terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu
bola kering.
1.
Keuntungan
: bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann.
2.
Kerugian :
a.
Karena
harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari
badan si pengamat.
b.
Waktu
hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.
c.
Kecepatan
udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.
16. EVAPORIMETER PANCI TERBUKA
Evaporimeter
panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci,
makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan
menggunakan evaporimeter memerlukan perlengkapan sebagai berikut :
1.
Panci
Bundar Besar
2.
Hook
Gauge yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam
panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara
pembacaannya berlainan.
3.
Still
Well ialah bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan
mempunyai 3 buah kaki.
4.
Thermometer
air dan thermometer maximum/ minimum
5.
Cup
Counter Anemometer
6.
Pondasi/ Alas
7.
Penakar
hujan biasa
17. EVAPORIMETER
JENIS PICHE
Piche
Seperti
panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara
relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi
ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi.
Hasil
pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya
Piche evaporimeter terdiri dari:
1.
Pipa
gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas
terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung
bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan
tempat menggantungkan alat tersebut.
2.
Piringan
kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah
menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
3.
Penjepit
logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang melekat
disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://fisikaasiiik.blogspot.com/2011/01/aplikasi-termodinamika.html
( Di Akses Rabu, 25 Maret 2015, jam
16:14 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar